WHAT'S NEW?
Loading...

Mengenal lebih jauh tentang lemak by. Babibank

Lemak dalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. 

Berdasarkan sumbernya lemak dibedakan menjadi dua kelompok yaitu : 
a) lemak nabati yang berasal dari tumbuhan. Kadar  kolesterolnya lebih rendah dibanding lemak hewani. Terdapat dalam kacang tanah, kacang merah, kelapa sawit, kemiri, alpukat dan wijen.; 
b) lemak hewani, yang berasal dari hewan merupakan bagian penting dalam makanan karena mengandung vitamin A dan vitamin D. Lemak hewani terdapat dalam daging, ikan, minyak ikan, susu, keju, gajih dan telur.

Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi manusia, yaitu:
1.    Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
2.    Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel.
3.    Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
4.    Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis
5.    Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama yang membentuk membran semua jenis sel. 

Terkadang kita sering mendengar mengenai stigma negatif mengenai lemak hingga menyebabkan pelaku diet menjadi "alergi"dengan istilah lemak dan berimplikasi pada program diet, hingga muncul mitos mengenai "Anda harus sepenuhnya menyingkirkan makanan mengandung lemak". 
Faktanya Tidak semudah itu. Kebanyakan wanita dengan mudahnya mengganti lemak dengan makanan mengandung gula tinggi, yang justru akan membuatnya lebih mudah merasa lapar. Penelitian menunjukkan, program diet yang dilakukan dengan mengonsumsi lemak dalam batas wajar, hasilnya lebih sukses, ketimbang program diet tanpa lemak. Mengapa bisa demikian? Sebenarnya lemak dalam makanan itu merupakan suatu komponen makro nutrisi akan tetapi sering terjadi salah kaprah hingga banyak orang berpendapat bahwa "makan lemak akan menjadi lemak" hal ini salah besar. Karena lemak yang kita makan itu akan diproses didalam tubuh terlebih dahulu dan diubah menjadi kalori dan digunakan untuk bahan bakar tubuh. Yang menyebabkan penumpukan lemak itu ialah karena kelebihan kalori dimana tubuh mendapat asupan yang lebih banyak dibandingkan seberapa yang bisa tubuh bakar. Sehingga kelebihan kalori inilah yang akan disimpan didalam sel lemak tubuh sebagai cadangan energi. Jadi tidak ada gunanya apabila kita menghindari makanan berlemak akan tetapi kita mensubstitusikannya dengan makanan bergula tinggi dan berkarbohidrat tinggi itu sama saja menumpuk kalori. Membatasi makanan berlemak memang baik pada saat kita diet dikarenakan kalori dalam 1 gramnya lemak memang lebih tinggi dibandingkan karbohidrat dan protein. Untuk perbandingannya bisa kita lihat dalam Prinsip menghitung kalori yaitu, 1 gram karbohidrat = 4 kal, 1 gram protein = 4 kal, dan 1 gram lemak = 9 kal. Sebenarnya alasan yang mendasar mengapa kita harus mengurangi makanan berlemak esensinya yaitu karena lemak menyumbang kalori yang tinggi didalam kalori harian kita, bukan karena zatnya. 
Lemak Trans dan beberapa jenis lemak jenuh memang buruk untuk tubuh, soalnya bisa naikin kadar kolesterol dalam darah dan meningkatkan resiko penyakit jantung.  
Tapi lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda adalah lemak yang baik buat tubuh, karena mampu menurunkan kadar kolesterol dan menurunkan resiko penyakit jantung. Untuk mensukseskan program diet mengkonsumsi lemak baik lah yang dianjurkan karena lemak akan memberikan efek kenyang sehingga dapat mengurangi keinginan seseorang untuk menyantap makanan berlebih contohnya  ikan salmon juga menjadi sumber Omega-3. Kandungan lemak baik pada Omega-3 justru dapat membuat perut terasa kenyang lebih lama.
Lemak merupakan nutrisi yang diperlukan untuk tubuh. Namun walau bagaimanapun, pengkonsumsian lemak yang berlebih akan mengganggu kesehatan. Sejak beberapa dekade yang lalu, banyak gangguan kesehatan akibat kelebihan lemak dan telah dibuktikan bahwa terdapat relevansi lemak dengan beberapa penyakit kronik seperti penyakit kardiovaskular, obesitas dan beberapa penyakit kanker. Selain itu pengkonsumsian lemak yang berlebih akan meningkatkan kolesterol pada darah.
Ketidakteraturan dalam mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak ditenggarai menjadi alasan utama sehingga seseorang banyak mengalami masalah penyakit.
Dalam hal ini lemak sebagai nutrisi tidak dapat dikatakan merupakan senyawa yang tidak berbahaya. Dewasa ini tidak sedikit orang yang gagal jantung atau mengalami kanker karena kolesterol yang tinggi diakibatkan pengkonsumsian lemak yang berlebih.
Oleh karena itu, mengkonsumsi lemak haruslah sesuai dengan aturan dan kaidah penggunaan yang mana kita bukan menghindari lemak baik akan tetapi menghindari lemak jenuh dan lemak trans yang merugikan kesehatan. Untuk mengetahui perbedaannya bisa dilihat dari pemaparan dibawah ini:

  1. Lemak jenuh tidak memiliki ikatan ganda antara atom karbon dalam rantai asam lemak, sedangkan Lemak Trans adalah trans isomer dari asam lemak tak jenuh. Mereka mungkin tak jenuh ganda atau tak jenuh tunggal.
  2. Lemak jenuh dapat secara alami terlihat lebih umum dalam produk hewani dan minyak tumbuhan, sedangkan lebih umum lemak trans diproduksi secara artifisial.
  3. Lemak trans cenderung merusak, sehingga meningkatkan kehidupan rak, tetapi lemak jenuh tidak memiliki karakteristik seperti itu.
  4. Lemak jenuh meningkatkan LDL dalam aliran darah dan meningkatkan kadar kolesterol, tapi lemak trans dapat mempengaruhi keadaan kesehatan daripada lemak jenuh karena lemak jenuh meningkatkan LDL dalam darah sekaligus mengurangi di High Density Lipoprotein (HDL).
  5. Lemak trans bisa terbentuk selama pengolahan makanan seperti makanan cepat saji, sedangkan lemak jenuh tidak bisa.

0 comments:

Post a Comment