Kata Pengantar
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Allah
swt yang telah memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai
sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami juga memiliki keterbatasan kemampuan.
Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki keterbatasan dan juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa datang. Sehingga semoga karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan menyelesaikan karya tulis ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat mengurangi bahkan menghilangkan dampak air hujan dalam jumlah berlebih .
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami juga memiliki keterbatasan kemampuan.
Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki keterbatasan dan juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa datang. Sehingga semoga karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan menyelesaikan karya tulis ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat mengurangi bahkan menghilangkan dampak air hujan dalam jumlah berlebih .
Latar Belakang
Karya tulis dengan judul ………. Ini dibuat agar pembaca dapat
mengetahui manfaat Keji Beling. Hanya sedikit masyarakat yang mengetahui manfaat
Keji Beling, karena itu masyarakat perlu mengetahui bahwa Keji Beling
bermanfaat.
Menurut penulis,manfaat keji beling bukan hanya untuk
.......... Tetapi juga untuk ............
Harapan penulis, masyarakat dapat menambah pengetahuan
tentang manfaat Keji Beling dalam dunia kesehatan.
Tujuan Penulisan
1.
Menambah pengetahuan tentang Keji Beling
2.
Pemanfaatan Keji Beling sebagai obat herbal.
Rumusan masalah
1.
Apa manfaat Keji Beling ?
2.
Bagaimana cara memanfaatkan Keji Beling ?
3.
Mengapa obat herbal lebih sehat daripada obat
kimia ?
Manfaat
Penulisan
Dapat
mengetahui manfaat Keji Beling dalam dunia kesehatan
Cara Pengumpulan data
Penulis memperoleh data sebagai bahan dalam penulisan Karya
Ilmiah ini, penulis melakukan browsing internet.
Pembahasan
#Definisi Obat
Menurut POM
Sesuai Pasal 1 Peraturan Kepala Badan POM No.
HK.00.05.4.1384 Tahun 2005 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat
Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka, ditetapkan bahwa :
- Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
- Jamu adalah Obat Tradisional Indonesia.
- Obat Herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah distandardisasi.
- Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan klinik, bahanbaku dan produk jadinya telah
distandardisasi.
- Sediaan galenik adalah hasil ekstraksi simplisia yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan.
- Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
- Jamu adalah Obat Tradisional Indonesia.
- Obat Herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah distandardisasi.
- Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan klinik, bahan
- Sediaan galenik adalah hasil ekstraksi simplisia yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan.
Menurut Farmacope
Menurut pengertian umum,obat dapat
didefinisikan sebagai bahan yang menyebabkan perubahan dalam fungsi biologis
melalui proses kimia. Sedangkan definisi yang lengkap, obat adalah bahan atau
campuran bahan yang digunakan (1) pengobatan, peredaan, pencegahan atau
diagnosa suatu penyakit, kelainan fisik atau gejala-gejalanya pada manusia atau
hewan; atau (2) dalam pemulihan, perbaikan atau pengubahan fungsi organik pada
manusia atau hewan. Obat dapat merupakan bahan yang disintesis di dalam tubuh
(misalnya : hormon, vitamin D) atau merupakan merupakan bahan-bahan kimia yang
tidak disintesis di dalam tubuh.
Menurut Undang-undang
Obat
Bebas adalah obat-obat yang
dalam penggunaannya tidak membahayakan masyarakat dan dapat digunakan sendiri
tanpa pengawasan dokter. Obat dapat dijual-belikan secara bebas, tanpa perlu resep
dokter dan dapat dibeli di apotek dan toko obat
berijin.
Obat Bebas Terbatas Adalah
golongan obat yang dalam jumlah tertentu penggunaannya aman tetapi bila terlalu
banyak akan menimbulkan efek kurang enak. Pemakaiannya tidak perlu di bawah
pengawasan dokter. Obat ini disebut terbatas karena pemberiannya dalam jumlah
terbatas. Obat ini dapat diperoleh di apotek dan toko obat berijin.
Bagi obat
bebas terbatas harus mencantumkan tanda peringatan P.No.1; P.No.2; P.No.3;
P.No.4; P.No.5 dan P.No.6.
Bunyi spot
peringatan tersebut adalah :
• P.No.1. Awas! Obat Keras. Bacalah Aturan Memakainya.
• P.No.2. Awas! Obat Keras. Hanya Untuk Kumur, Jangan ditelan.
• P.No.3. Awas! Obat Keras. Hanya Untuk Bagian Luar Badan.
• P.No.4. Awas! Obat Keras. Hanya Untuk dibakar.
• P.No.5. Awas ! Obat Keras. Tidak boleh ditelan.
• P.No.6. Awas! Obat Keras. Obat Wasir, Jangan ditelan.
Obat Keras yaitu obat-obatan yang tidak digunakan untuk keperluan tehnik, yang
mempunyai khasiat mengobati, menguatkan, membaguskan, mendesinfeksikan dan
lain-lain tubuh manusia, baik dalam bungkusan maupun tidak.
OWA (Obat Wajib Apotek) Surat Keputusan Nomor 347/Menkes/SK/VII/1990 tanggal 16 Juli 1990 adalah
obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh apoteker di apotek.
Obat Narkotika & Psikotropika
Narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang
dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang.
Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan
yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan
sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun
telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
• Contoh Obat Bebas
: Paracetamol.
• Contoh Obat Bebas
Terbatas : mixagrip, sanaflu
• Contoh Obat Keras
: Amoxilin, Asam Mefenamat.
• Contoh Obat Wajib
Apotek : pil KB
• Contoh Obat
Narkotika : Kodein.
• Contoh Obat
Psikotropika : Diazepam
• Contoh Obat
Tradisional : Jamu bersalin, Kiranti.
Menurut Farmakologi
- Obat Sistem Saraf :
Norepinefrin, epinefrin
- Obat Kardiovaskular :
captopril, amlodipin
- Obat Saluran pernapasan :
salbutamol, teofilin
- Obat Saluran Cerna :
metoclopramid, omeprazol
- Obat Antibiotik :
cefadroksil, ciprofloksasin
- Obat Antikanker : nitrogen
mustard, sisplatin
- Obat Anti Peradangan : asetaminofen,
aspirin
- Obat Pengatur Imun
(Imunosupresan) : interferon
- Obat Sistem Endokrin :
Pil KB
Menurut Sumbernya
- Obat Alam à dihasilkan dari alam
- Obat Semi Sintetik à senyawa alam yg
dimodifikasi mjd obat.
- Obat Sintetik à senyawa kimia murni yg
dimodifikasi mjd obat
#Perbedaan Obat Kimia
dan Obat Tradisional
Perkembangan zaman
semakin kian pesat, banyak sekali fenomena yang terjadi di masyarakat yang
semakin gencar untuk melakukan perubahan dengan kembali kemasa lalu. Salah
satunya adalah dengan menggunakan kembali berbagai macam obat-obatan
tradisional yang berasal dari bermacam-macam tumbuh-tumbuhan. Namun, tidak ada
salahnya untuk perubahan seperti ini karena perbedaan obat kimia dan obat
tradisional cukup jelas untuk mencapai hasil yang baik untuk mendapatkan
suatu kesehatan.
Perbedaan obat kimia dan obat tradisional :
Obat Kimiawi :
2. Bersifat
sympthomatis yang hanya untuk mengurangi penderitaannya saja.
Beberapa jenis
penyakit memang belum ada obatnya, obat yang ada hanya bersifat simptomatik dan
harus diminum seumur hidup. Beberapa penyakit belum diketahui penyebabnya.
Banyak pasien secara rutin pergi ke dokter tanpa perbaikan yang signifikan
bahkan semakin buruk keadaannya.
3. Bersifat
paliatif artinya penyembuhan yang bersifat spekulatif, bila tepat penyakit akan
sembuh, bila tidak endapan obat akan menjadi racun yang berbahaya.
4. Lebih
diutamakan untuk penyakit-penyakit yang sifatnya akut (butuh pertolongan
segera) seperti asma akut, diare akut, patah tulang, infeksi akut dan
lain-lain.
5. Reaksi cepat,
namun bersifat destruktif artinya melemahkan organ tubuh lain, terutama jika
dipakai terus-menerus dalam jangka waktu lama.
6. Efek samping
yang bisa ditimbulkan iritasi lambung dan hati, kerusakan ginjal, mengakibatkan
lemak darah.
Terdapat efek
samping dari obat kimia yang bisa berupa efek samping langsung maupun tidak
langsung atau terakumulasi. Hal ini terjadi karena bahan kimia bersifat
anorganik dan murni sementara tubuh bersifat organik dan kompleks. Maka bahan
kimia bukan bahan yang benar benar cocok untuk tubuh. Penggunaan bahan kimia
pada tubuh dianggap sebagai sesuatu yang tidak terhindarkan dan digunakan
secara terbatas yang dapat diterima dan ditoleransi oleh tubuh.
7. Reaksi
terhadap tubuh cepat.
Obat Tradisional
- Diarahkan
pada sumber penyebab penyakit dan perbaikan fungsi serta organ-organ yang
rusak.
- Bersifat
rekonstruktif atau memperbaiki organ dan membangun kembali organ-organ,
jaringan atau sel-sel yang rusak.
- Bersifat
kuratif artinya benar-benar menyembuhkan karena pengobatannya pada sumber
penyebab penyakit.
- Lebih
diutamakan untuk mencegah penyakit, pemulihan penyakit-penyakit komplikasi
menahun, serta jenis penyakit yang memerluakan pengobatan lama.
- Reaksi lambat
tetepi bersifat konstruktif atau memperbaiki dan membangun kembali
organ-organ yang rusak.
- Efek samping
hampir tidak ada, asalkan diramu oleh herbalis yang ahli dan
berpengalaman.
Hal ini terjadi karena
obat tradisional tersusun oleh bahan-bahan organik yang kompleks. Dengan kata
lain obat tradisional dapat dianggap sebagai makanan yang berarti bahan yang
dikonsumsi guna memperbaiki organ atau sistem yang rusak. Kelebihan obat herbal
yang digunakan tentu menyebabkan efek samping seperti halnya kelebihan makanan.
Sebagai hasilnya, sebagai kuncinya, dosis yang dianjurkan untuk penggunaan
herbal adalah dosis tradisional dan sedikit dikurangkan.
Perbedaan lainnya yang
dapat kita lihat antara perbedaan obat kimia dan
obat tradisional adalah dari masalah
Harga.
Hampir semua obat kimia
bernilai harga yang cukup tinggi ketimbang dengan harga obat tradisional. Ini
disebabkan karena obat kimia yang kita gunakan berasal dari luar. Hal ini
terjadi karena untuk menghasilkan obat kita membutuhkan teknologi tinggi, biasa
investasi yang tinggi dan waktu penelitian yang lama. Alasan lain dari impor
obat adalah perlunya kepercayaan atas produsen obat. Sampai saat ini
kepercayaan terutama ada pada beberapa negara yang dikenal produsen obat. Bahan
mahal yang diipor terdiri dari obat jadi, bahan baku obat, bahan pengemas obat,
teknologi, peralatan dan mesin-mesin, tenaga ahli dan tenaga terampil.
Tingginya harga terjadi karena impor menggunakan mata uang asing yang
berfluktuasi sesuai kurs dan juga membuat ketersediaan tidak menentu.
Sedangkan harga yang
kita keluarkan untuk pengobatan secara tradisional, terutama jika kita dapat
menanam sendiri dengan membuat tanaman obat keluarga (TOGA) yang meliputi
tanaman untuk pengobatan dan pemeliharaan kesehatan. Harga Akan meningkat jika
obat tradisional itu diperoleh dalam bentuk simplisia yang dikeringkan. Akan
meningkat lagi jika dikonsumsi dalam bentuk teh atau kapsul. Bahkan akan
menjadi cukup tinggi jika dalam bentuk ekstrak.
Cukup jelas kiranya
beberapa macam perbedaan obat kimia dan
obat tradisional diatas, sekarang giliran
anda yang menentukan pengobatan seperti apa yang akan anda pilih untuk
mengatasi permasalahan penyakit. Saat ini berbagai macam pengobatan herbal
dapat anda dapatkan secara cepat dan langsung dalam satu genggaman. Beberapa
obat tradisional yang paling aman dan ampuh adalah jelly gamat gold g dan
xamthone plus.
Telah banyak penelitian
yang mengungkapkan obat tradisional xamthone plus maupun jelly gamat efektif
untuk pengobatan dan pencegahan berbagai macam penyakit, seperti untuk pengobatan
asam urat. Bagi anda yang saat ini ingin menangani masalah asam urat secara
tradisional.
#Klasifikasi
dan Morfologi Tanaman Keji beling
Tanaman keji beling berasal dari daerah Madagaskar. Perkembangan dan proses
penyebaranya hingga ke Indonesia belum diketahui secara jelas, akan tetapi
kemungkinan besar keji beling di bawa oleh para pedagang rempah-rempah yang
datang ke Indonesia. Tempat tumbuh keji beling di dataran rendah sampai
ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut, di hutan-hutan atau banyak juga
yang sengaja ditanam orang sebagai tanaman hias. Tanaman ini juga tumbuh liar
di ladang-ladang, semak-semak atau di tempat terbuka lainnya. Untuk
pengembangbiakannya meskipun berbunga sepanjang tahun, tumbuhan keji beling ini
jarang menghasilkan buah. Itulah sebabnya pada umumnya tumbuhan ini
dikembangkan dengan cara setek batang.Tanaman keji beling tergolong tumbuhan semak, biasanya hidup menggerombol, tinggi 1-2 meter pada tumbuhan dewasa. Morfologi dari tanaman keji beling yaitu memiliki batang beruas, bentuk batangnya bulat dengan diameter antara 0,12 – 0,7 cm, berbulu kasar, percabangan monopodial. Kulit batang berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau pada waktu muda dan berubah jadi coklat setelah tua. Tergolong jenis daun tunggal, berhadapan, bentuk daunnya bulat telur sampai lonjong, permukaan daunnya memiliki bulu halus, tepi daunnya beringgit, ujung daun meruncing, pangkal daun runcing, panjang helaian daun berkisar ± 5 – 8 cm, lebar ± 2 – 5 cm, bertangkai pendek, tulang daun menyirip, dan warna permukaan daun bagian atas hijau tua sedangkan bagian bawah hijau muda. Bunganya tergolong bunga majemuk, bentuk bulir, mahkota bunga bentuk corong, benang sari empat, dan warna bunga putih agak kekuningan. Keji beling memiliki buah berbentuk bulat, buahnya jika masih muda berwarna hijau dan setelah tua atau masak berwarna hitam. Untuk bijinya berbentuk bulat, dan ukurannya kecil. Sistem perakarannya tunggang, bentuk akar seperti tombak, dan berwarna putih.
Tanaman keji beling adalah tanaman terna yang biasa ditanam masyarakat sebagai tanaman pagar, bisa tumbuh hampir diseluruh wilayah Indonesia. Tanaman ini juga sebagai tanaman herba liar hidup menahun yang banyak manfaatnya bagi kesehatan dalam penyembuhan beberapa penyakit. Dalam bahasa lokal keji beling dikenal dengan sebutan : ngokilo, enyah kilo, keci beling (Jawa), picah beling (Sunda). Dari berbagai penelitian diketahui tanaman keji beling mengandung zat-zat kimia antara lain : kalium, natrium, kalsium, asam silikat, alkaloida, saponin, flavonoida, dan polilenoi. Kalium berfungsi melancarkan air seni serta menghancurkan batu dalam empedu, ginjal dan kandung kemih. Natrium berfungsi meningkatkan cairan ekstraseluler yang menyebabkan peningkatan volume darah. Kalsium berfungsi membantu proses pembekuan darah, juga sebagai katalisator berbagai proses biologi dalam tubuh dan mempertahankan fungsi membran sel. Sedangkan asam silikat berfungsi mengikat air, minyak, dan senyawa-senyawa non-polar lainnya.
Klasifikasi Tanaman Keji beling (Strobilanthes crispus Bl.)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Scrophulariales
Famili: Acanthaceae
Genus: Strobilanthes
Spesies: Strobilanthes crispus Bl
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Scrophulariales
Famili: Acanthaceae
Genus: Strobilanthes
Spesies: Strobilanthes crispus Bl
Ciri-ciri Tanaman Keji beling (Strobilanthes crispus Bl.)
Habitat : Semak, tinggi 1-2 m.
Batang : Beruas, bentuk bulat, berbulu Kasar, percabangan
monopodial,hijau.
Daun : Tunggal, berhadapan, lanset atau lonjong, tepi
beringgil, ujung meruncing, pangkal runcing, panjang 9-18 cm, lebar 3-8 cm,
bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk bulir, mahkota bentuk corong,
berambut, ungu,
kelopak berambut pendek, ungu, benang sari empat, putih,
kuning.
Buah : Bulat, coklat.
Biji : Bulat, kecil, pipih, coklat.
Akar : Tunggang, coklat muda
#Pembudidayaan Keji
Beling
SYARAT TUMBUH
3.1 Iklim
- Curah hujan tahunan 2.500 mm
– 4.000 mm/tahun.
- Bulan basah (di atas 100
mm/bulan) bulan 8 – bulan 9, sedangkan bulan kering (di bawah 60 mm/bulan)
bulan 3 – bulan 4.
- Suhu udara 20o C
– 25o C .
- Kelembaban sedang.
- Penyinaran sedang.
3.2 Media
Tanam
- Tanah yang terbaik adalah
tanah yang bertekstur tanah pasir sampai liat.
- Mempunyai drainase yang
sedang sampai dengan baik.
- Kedalaman air tanah 25 cm
dari permukaan tanah.
- Kedalaman perakaran 5 cm
dari permukaan tanah.
- Kemasaman (pH) 5,5 – 7.
- Kesuburan sedang.
3.3
Ketinggian Tempat
Ketinggian
tempat yang baik dan ideal untuk pertumbuhan keji beling adalah 1-1000
meter diatas permukaan laut.
Cara Budidaya
4.1
Persiapan Bahan Tanam
- Penyiapan Bibit
Bibit
tanaman keji beling dapat diperoleh dengan cara vegetatif. Berikut prosedur
penyiapan bibit :
a)
Pilih batang tanaman yanga tidak terlalu tua atau muda dan sudah berkayu.
b)
Potong batang dengan pisau atau gunting pangkas yang bersih.
c)
Batang dipotog-potong menjadi stek yang berukuran 15 – 20 cm.
d)
Sebagiaan daun di buang untuk mengurangi penguapan air.
4.2
Persiapan Media Tanam
- Persiapan Lahan
Lokasi
penanaman dapat berupa lahan tegalan, perkebunan atau
pekarangan.
- Pembukaan dan Pembersihan
Lahan
Lahan
dibersihkan dari tanaman-tanaman lain dan gulma yang dapat
mengganggu
pertumbuhan keji beling. Lahan dicangkul sedalam 30 cm
sampai
tanah menjadi gembur.
- Pembentukan Bedengan
Lahan
dibuat bedengan selebar 120 – 200 cm, tinggi 30 cm dan jarak antar bedengan 30
– 40 cm. Selain dalam bentuk bedengan, lahan dapat juga
dibentuk
menjadi petakan-petakan agak luas yang dikelilingi parit pemasukkan dan
pembuangan air, khususnya jika keji beling akan ditanam di musim hujan.
- Pemupukan Organik (Sebelum
Tanam)
Pupuk kandang
matang dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 1 – 2 kg.
4.3 Waktu
Tanam
Pada
umumnya keji beling ditanam pada pada permulaan musim hujan yaitu pada bulan
Agustus – September, atau sesudah musim hujan yaitu pada bulan Maret – April.
4.4
Penanaman
- Penentuan Pola Tanam
Penanaman
dilakukan secara monokultur dan lebih baik dilakukan pada
awal
musim hujan kecuali pada daerah yang memiliki pengairan sepanjang
waktu.
Fase awal pertumbuhan adalah saat dimana tanaman memerlukan
banyak
air.
- Cara Penanaman
Cara
penanaman keji beling adalah sebagai berikut :
a)
Pilih bibit yang baik dari pembibitan.
b)
Tanamkan bibit stek batang tegak lurus sedalam 5 cm.
c)
Padatkan tanah disekitar bibit dengan tangan.
d)
Siram media tanam sampai cukup basah.
- Jarak Tanam
Lubang
tanam dibuat di atas bedengan/petakan dengan ukuran
lubang 30 x 30 cm. Stek ditanam pada lubang tanah yang
telah disiapkan dengan jarak tanam adalah 60 x 60 cm.
4.5
Pemeliharaan Tanaman
- Penyulaman
Tanaman
yang rusak/mati diganti oleh bibit yang sehat yang merupakan bibit cadangan.
- Pemupukan
a)
Pemupukan Awal
Pupuk
dasar yang diberikan saat tanam adalah SP-36 sebanyak 100 kg/ha yang disebar di
dalam larikan sedalam 5 cm di antara barisan tanaman atau dimasukkan ke dalam
lubang sedalam 5 cm pada jarak 10 cm dari bibit yang baru ditanam. Larikan atau
lubang pupuk kemudian ditutup dengan tanah. Sesaat setelah pemupukan tanaman
langsung disiram untuk mencegah kekeringan tunas.
b)
Pemupukan Susulan
Pada
waktu berumur dua bulan, tanaman dipupuk dengan pupuk kandang sebanyak 0,5
kg/tanaman (10-12,5 ton/ha), 95 kg/ha urea dan 85 kg/ha KCl. Pupuk diberikan
kembali pada waktu umur tanaman mencapai empat bulan berupa urea dan KCl dengan
dosis masing-masing 40 kg/ha. Pupuk diberikan dengan cara disebarkan merata di
dalam larikan pada jarak 20 cm dari pangkal batang tanaman lalu ditutup dengan
tanah.
- Penyiraman
Pengairan
dilakukan secara rutin pada pagi/sore hari ketika tanaman masih berada pada
masa pertumbuhan awal. Pengairan selanjutnya ditentukan oleh kondisi tanah dan
iklim. Biasanya penyiraman akan lebih banyak dilakukan pada musim kemarau.
Untuk menjaga pertumbuhan tetap baik, tanah tidak boleh berada dalam keadaan
kering.
- Penyiangan
Penyiangan
rumput liar dilakukan pagi/sore hari yang tumbuh di atas bedengan atau petak
bertujuan untuk menghindari persaingan makanan dan air. Peyiangan pertama dan
kedua dilakukan pada dua dan empat bulan setelah tanam (bersamaan dengan
pemupukan). Selanjutnya penyiangan dapat dilakukan segera setelah rumput liar
tumbuh. Untuk mencegah kerusakan akar, rumput liar disiangi dengan bantuan
kored atau cangkul dengan hati-hati.
- Pembubunan
Pembubunan
dilakukan dengan menimbun kembali area perakaran dengan tanah yang jatuh
terbawa air. Pembubunan dilakukan secara rutin setelah dilakukan penyiangan.
- Hama dan Penyakit
a)
Hama
Hama keji
beling adalah :
1)
Ulat jengkal (Chrysodeixis chalcites Esp.)
2)
Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn.)
Pengendalian
:
Penyemprotan
insektisida Kiltop 500 EC atau Dimilin 25 WP dengan konsentrasi 0.1-0.2 %.
b)
Penyakit
1)
Penyakit Layu
Penyebab
:
Pseudomonas
sp.
Gejala :
Kelayuan
daun bagian bawah yang diawali menguningnya daun, pangkal batang basah.
Pengendalian
:
Dengan
pergiliran tanaman dan penyemprotan Agrimycin 15/1.5 WP atau grept 20 WP dengan
konsentrasi 0.1 -0.2%.
- Pengendalian Hama dan
Penyakit
Dalam
pertanian organik yang tidak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya melainkan
dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan biasanya dilakukan secara terpadu
sejak awal pertanaman untuk menghindari serangan hama dan penyakit tersebut
yang dikenal dengan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yang komponennya adalah
sebagai berikut:
a)
Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu memilih bibit unggul yang
sehat bebas dari hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari
sejak awal pertanaman.
b)
Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh alami.
c)
Penggunaan pestisida, insektisida, herbisida alami yang ramah lingkungan dan
tidak menimbulkan residu toksik baik pada bahan tanaman yangdipanen ma maupun
pada tanah. Disamping itu penggunaan bahan inihanya dalam keadaan darurat
berdasarkan aras kerusakan ekonomi yang diperoleh dari hasil pengamatan.
d)
Menggunakan pengendalian fisik/mekanik yaitu dengan tenaga manusia.
e)
Menggunakan teknik-teknik budidaya yang baik misalnya budidaya tumpang sari
dengan pemilihan tanaman yang saling menunjang, serta rotasi tanaman pada
setiap masa tanamnya untuk memutuskan siklus penyebaran hama dan penyakit
potensial.
- Gulma
Gulma
potensial pada pertanaman keji beling adalah gulma kebun antara lain adalah
rumput teki, alang-alang, ageratum, dan gulma berdaun lebar lainnya.
4.6 Panen
Ciri dan
umur panen tanaman keji beling bisa di panen setelah berumur 1 tahun
dengan tinggi tanaman sekitar 50 cm. Cara panen keji beling di panen dengan
cara memetik daun menggunakan tangan, helai daun di bawahnya juga boleh ikut di
petik, sedangkan periode panen di lakukan tiap 3 bulan sekali.
4.7 Pasca
Panen
- Penyortiran Basah dan
Pencucian
Sortasi
pada bahan segar dilakukan untuk memisahkan daun dari kotoran. Setelah selesai,
timbang jumlah bahan hasil penyortiran dan tempatkan dalam wadah plastik untuk
pencucian. Pencucian dilakukan dengan air bersih. Amati air bilasannya dan jika
masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi. Setelah
pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yang belubang-lubang agar sisa air
cucian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadah
plastik atau ember.
- Pengeringan
Pengeringan
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau alat
pemanas/oven. Pengeringan dengan sinar matahari dilakukan diatas tikar atau
rangka pengering, pastikan daun tidak saling menumpuk. Selama pengeringan harus
dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi
daun tersebut dari air, udara yang lembab dan dari bahan-bahan disekitarnya
yang bisa mengkontaminasi. Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50o
C – 60o C.
- Penyortiran Kering
Selanjutnya
lakukan sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan dengan cara memisahkan
bahan-bahan dari benda-benda asing atau kotoran-kotoran lain.
- Pengemasan
Setelah
bersih, daun yang kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung
yang bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya). Berikan label
yang jelas pada wadah tersebut, yang menjelaskan nama bahan, bagian dari
tanaman bahan itu, nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih dan
metode penyimpanannya.
- Penyimpanan
Kondisi
gudang harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 30o C
dan gudang harus memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, terhindar
dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan,
memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta
bersih dan terbebas dari hama gudang
#Pemanfaatan
Batu Empedu
Resep 1
• 7 lembar daun kejibeling
• 25 lembar daun kumis kucing
• 3 batang meniran
• 1/2 genggam rambut jagung
Resep 2
• 11 lembar daun sendokan (ki urat)
• 25 lembar daun kumis kucing
• 5 lembar daun kejibeling
• 5 lembar daun wungu
Cara meramu
Setelah semua bahan di cuci, rebuslah dalam 4 gelas air bersih. Biarkan hingga mendidih dan air tersisa 3 gelas. Air rebusan itu diminum setiapkali usai makan (3 kali sehari) masing-masing ½ gelas selama sebulan dan kemudian hentikan meminum ramuan tradisional tersebut. Selang 3 hari kemudian resep tersebut dapat Anda konsumsi lagi.
Dari ramuan itu keji beling memegang peranan penting. Sebab, ia mampu menghancurkan batu empedu. Batu ini terbentuk dari proses biokimiawi antara pigmen empedu, kalsium, dan kolesterol. Seluruhnya terletak didalam kandung atau saluran empedu. Penyebabnya antara lain karena hambatan aliran cairan empedu dan terjadinya perubahan susunan cairan empedu dan terjadinya perubahan susunan cairan empedu.
Untuk mempercepat pernyembuhan ambil 1 lembar daun mengkudu atau sirih. Sesudah diolesi minyak kelapa panaskan daun tersebut hingga layu dan tempelkan di bagian yang sakit.
• 7 lembar daun kejibeling
• 25 lembar daun kumis kucing
• 3 batang meniran
• 1/2 genggam rambut jagung
Resep 2
• 11 lembar daun sendokan (ki urat)
• 25 lembar daun kumis kucing
• 5 lembar daun kejibeling
• 5 lembar daun wungu
Cara meramu
Setelah semua bahan di cuci, rebuslah dalam 4 gelas air bersih. Biarkan hingga mendidih dan air tersisa 3 gelas. Air rebusan itu diminum setiapkali usai makan (3 kali sehari) masing-masing ½ gelas selama sebulan dan kemudian hentikan meminum ramuan tradisional tersebut. Selang 3 hari kemudian resep tersebut dapat Anda konsumsi lagi.
Dari ramuan itu keji beling memegang peranan penting. Sebab, ia mampu menghancurkan batu empedu. Batu ini terbentuk dari proses biokimiawi antara pigmen empedu, kalsium, dan kolesterol. Seluruhnya terletak didalam kandung atau saluran empedu. Penyebabnya antara lain karena hambatan aliran cairan empedu dan terjadinya perubahan susunan cairan empedu dan terjadinya perubahan susunan cairan empedu.
Untuk mempercepat pernyembuhan ambil 1 lembar daun mengkudu atau sirih. Sesudah diolesi minyak kelapa panaskan daun tersebut hingga layu dan tempelkan di bagian yang sakit.
Anjuran
Jenis makanan berikut tabu untuk dikonsumsi. Minuman beralkohol, kopi dan teh kental, susu, air es, makanan berlemak, masakan bersantan, pedas, dan asam, serta jeroan. Demikian juga dengan sayuran dan buah yang menimbulkan gas (kol, durian, nangka). Semua jenis ikan laut dan tawar-selain yang tanpa sisik seperti lele-pun harus anda jauhi.
Selain kedua jenis makanan itu, Anda juga harus mementang daging lantaran susah di cerna dan makanan bercuka. Upayakan selalu mengenakan pakaian hangat. Hindari pula memijat dibagian hati.
Perbanyak mengkonsumsi jagung muda yang disayur bening, sawi, dan daun singkong. Sayuran itu mempermudah buang air besar. Minimal ½ gelas air nenas per hari sebaiknya Anda konsumsi.
Khusus penderita batu empedu sekaligus diabetes melitus, tambahkan beberapa lembar daun salam. Selain sebagai penyedap, salam juga penurun kadar gula dalam darah. Luka yang tak kunjung sembuh, pada penderita diabetes mellitus, segera obati dengan meneteskan madu dan tutup dengan daun sirih. Ulangi cara itu 3 kali sehari.
Jenis makanan berikut tabu untuk dikonsumsi. Minuman beralkohol, kopi dan teh kental, susu, air es, makanan berlemak, masakan bersantan, pedas, dan asam, serta jeroan. Demikian juga dengan sayuran dan buah yang menimbulkan gas (kol, durian, nangka). Semua jenis ikan laut dan tawar-selain yang tanpa sisik seperti lele-pun harus anda jauhi.
Selain kedua jenis makanan itu, Anda juga harus mementang daging lantaran susah di cerna dan makanan bercuka. Upayakan selalu mengenakan pakaian hangat. Hindari pula memijat dibagian hati.
Perbanyak mengkonsumsi jagung muda yang disayur bening, sawi, dan daun singkong. Sayuran itu mempermudah buang air besar. Minimal ½ gelas air nenas per hari sebaiknya Anda konsumsi.
Khusus penderita batu empedu sekaligus diabetes melitus, tambahkan beberapa lembar daun salam. Selain sebagai penyedap, salam juga penurun kadar gula dalam darah. Luka yang tak kunjung sembuh, pada penderita diabetes mellitus, segera obati dengan meneteskan madu dan tutup dengan daun sirih. Ulangi cara itu 3 kali sehari.
Resep tradisional
Keji Beling untuk pengobatan:
- Kencing batu: Daun
Keji beling 1 gram; daun tembuyung 10 gram; Air 100 ml, Dibuat infus;
diseduh; dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml; Apabila dipipis diminum 1
kali sehari 1/4 cangkir
- Kencing kurang lancar:
Daun segar 25 gram dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih
selama 15 merit. Setelah dingin disaring lalu minum sekaligus. Lakukan
pada pagi atau siang hari.
- Batu kandung kencing:
Segenggam daun keji beling dan 1 tongkol jagung muda dicuci, lalu direbus
dengan 2 liter air bersih sampai tersisa 1 liter. Setelah dingin disaring,
lalu diminum. Lakukan pagi dan sore hari, masing-masing I/2 gelas.
- Batu kandung empedu:
Daun keji beling segar 5 lembar, daun ungu segar 7 lembar, dicuci bersih
lalu di rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas Minum seperti teh
- Kencing manis: Daun
segar 20 ‑ 50 gram, direbus dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas,
dinginkan, disaring. Minum 3 kali 1 gelas per hari.
- Batu ginjal: Daun
keji Beling 50 gram, meniran segar 7 batang, daun ungu 7 lembar. Dicuci
dulu direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi 2 gelas dinginkan, saring,
minum 3 kali 2/3 gelas per hari. atau Daun keji beling 5 lembar, daun
tempuyung segar 5 lembar tongkol jagung 6 buah, dicuci lalu direbus dengan
5 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring,
dibagi untuk 3 kali minum, habis dalam sehari. Lakukan setiap hari sampai
rasa sakit menghilang.
- Sembelit: Ambil 1/2
genggam daun keji beling segar, cuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas
air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum.
- Wasir: Daun segar 20
‑ 50 gram, di rebus dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas, dinginkan,
saring. Minum 3 kali 1 gelas per hari.
- Tumor: Daun Keji
Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara pemakaian: dimakan sebagai lalapan
setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: Ikan Asin, cabai,
tauge, sawi putih, kangkung, nanas, durian, lengkong, nangka, es, alkohol
dan tape, limun dan vitzin.
- Diabetes mellitus:
Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan
sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
- Liver (sakit Kuning):
Daun Keeji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan
sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan:
makanan yang mengandung lemak.
- Kolesterol tinggi:
Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan
sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan:
makanan yang berlemak.
- Maag: Daun Keji
Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan
setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan pedas atau
asam.
- Kena Bisa Ulat dan Semut
Hitam: Daun Keji Beling mentah dan segar 1 lembar. Cara Pemakaian:
digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga daun tersebut mengeluarkan
air dan hancur. Dilakukan 2 kali setelah berselang 2 jam.
- obat disentri, diare.
Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”.
Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium
serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat,
tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret)
dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Untuk
mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini
direbus, selama lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama
juga prosesnya untuk mengobati batu ginjal. Daun keji beling juga dapat
mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur
setiap hari.
- untuk mengatasi gatal,
daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan
sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Daun keji beling
juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut
hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada
bagian yang gatal tersebut.
Kesimpulan
Pembuatan Lubang Resapan Biopori di setiap tempat tinggal
masyarakat terutama di daerah rawan hujan dapat mengatasi berbagai masalah yang
diakibatkan oleh jumlah air hujan yang berlebih.
Saran
Pemerintah mengadakan penyuluhan kepada masyarakat mengenai
dampak air hujan berlebih dan pembuatan
biopori di rumah masing-masing untuk mengatasi dampak air hujan berlebih
CONTACT:
ONLY Whatsapp: 087816678146
Line: AntariksaBabibank
YM: remis123@ymail.com
HP: 087816678146 [Recommended Fast Response]
BBM: 79A1BA11[Recommended Fast Response]
Website: www.chinofashionjogja.com
Id Kaskus: riksasmp1
IG: @Antariksariksa
Twitter: @Antariksariksa
Yang butuh bibit Kejibeling dan Delima (putih, merah ungu/hitam) bisa hubungi kami di chasiapro@gmail.com atau 082136712513 Siap kirim ke seluruh Indonesia. Trims Prabowo Jogja, Jakarta, Bandung, Medan, Denpasar, Balikpapan
ReplyDeleteTolong tawarkan ke kami
DeleteEmail kami : versaindustries4@gmail.com
Tks
Rgrds, anthony
www.tsbali.com
Mp.+62 8129096538
HERBADREAM SOLO : 085702118190
ReplyDeleteBagi rekan semua yang membutuhkan bahan baku herbal atau jamu dalam bentuk fresh/segar/basah, kering/simplisia, dan bubuk/powder untuk keperluan eksport/export, industry/manufaktur, dagang grosir ataupun ecer, salon kecantikan, klinik kesehatan, spa, apotek dan pharmachy/farmasi, penelitian kampus/universitas ataupun perusahaan meliputi bahan : Adas, akar alang-alang, akar pasak bumi, akar purwoceng, akar wangi, bandotan/bandhotan/babadotan/wedusan, bengle/bangle, biji kedawung, biji mahoni, brotowali, bunga melati, cabe jawa, ceplikan/alba, ceplukan/ciplukan, daun bidara arab local, daun dewa, daun insulin, daun jati belanda, daun jati cina, daun jeruk purut, daun keji beling ngukilo, daun kelor, daun meniran, daun mimba, daun salam, daun sambungnyawa, daun sirsak, daun tempuyung, daun ungu, jahe emprit, jahe merah, jinten hitam local, kapulaga, kayu bidara laut, kayu legi/akar manis, kayu manis, kayu rapet, kayu secang, kayu sintok madu, kayu wolo, kencur, ketumbar, klabet/kelabet, klembak, kulit delima, kulit manggis, kumis kucing/remujung, kunir putih/kunyit putih, kunir/kunyit, lada hitam, lada putih/merica, lempuyang/puyang, lengkuas/laos, mahkota dewa, manjakani, mengkudu/pace, merica bolong/buah kayu putih, pegagan, pekak/bunga lawang/starseed, pulosari/pulowaras, rasukangin, rosella merah, rosella ungu, sambiloto, sarang semut, sereh, sirih hijau, tapak liman, temu giring, temu ireng/temu hitam, temu kunci/fingerroot, temu mangga, temu putih, temulawak, tribulus, dan widoro upas/bidara upas, dan lain-lain. Kami siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia (jawa : Jakarta, bogor, depok, tangerang, bekasi bandung, solo dan lain-lain, sumatera, kalimantan, Sulawesi, Maluku, irian jaya, bali, nusa tenggara barat dan nusa tenggara timur dan wilayah Indonesia lainnya) dan luar negeri. Bisa suplai kontinyu. Bisa menghubungi HERBADREAM yang berlokasi di SOLO dengan nomer 085702118190. Juga menyediakan bibit daun dewa, bibit sambungnyawa, bibit binahong, bibit yacon/yakon/insulin (tithonia diversifola)