WHAT'S NEW?
Loading...

Fasilitas Pejabat bisa menambah kinerja? By. Babibank


Fasilitas bisa menambah kinerja?

Akhir-akhir ini banyak sekali berita dari media elektronik maupun media elektronik yang membahas tentang perilaku anggota dewan kita yang terhormat tetapi sangat mengecewakan. Mereka yang sudah ditunjuk untuk mewakili rakyat Indonesia yang diharapkan dapat menyalurkan aspirasi rakyatnya agar dapat mendapatkan kehidupan lebih layak seperti yang digembor-gemborkan saat kampanye pemilu. Seperti seakan sudah menutup mata dan telinga mereka dengan teriakan para demonstran diluar gerbang tinggi dengan pengamanan yang sangat ketat yang melindungi “Rumah Rakyat” tersebut. Mungkin sudah tidak biasa lagi sepertinya bagi para wakil rakyat tersebut dengan teriakan para demonstran diluar sana yang mengkritik kinerja dan kelakuan mereka yang sangat tidak mencerminkan sekali sebagai wakil dari rakyatnya. Mobil mewah, rumah mewah, asset hinga milyaran rupiah pun sudah menjadi aksesoris yang sepertinya wajib dipakai oleh mereka, Apalagi ketika rapat digelar banyak para wakil rakyat kita yang mangkir bahkan tidur di ruang sidang. Apakah dengan sikap mereka dengan sangat mudah membuat ruang rapat baru Banggar dengan anggaran yang dapat disebut sangat fantastis yaitu Rp.20 Milyar hanya untuk ruangan berukuran 780,89 meter persegi, Apakah itu sebanding dengan kinerja mereka selama ini? Belum lagi kursi yang harus diimpor jauh dari Jerman, Sedihnya banyak selogan tentang “Cintai Produk Dalam Negri” tetapi mereka sebagai wakil rakyat yang seharusnya menjadi panutan bagi rakyatnya selamanya tetapi sangat berbanding terbalik dengan kenyataannya. Tidak tanggung-tanggung lagi satu buah kursi tersebut berharga Rp. 24 juta rupiah, mendengar hal tersebut mungkin dapat merinding mendengar harga yang sangat fantastis tersebut untuk sebuah kursi. Bukankah banyak masih rakyatnya yang masih duduk bahkan tidur di lantai-lantai pertokoan? Sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah apakah uang yang dibayarkan oleh rakyat Indonesia itu digunakan untuk kepentingan mereka saja tanpa memikirkan rakyat yang diwakilkannya? Misalnya saja jika dana senilai Rp. 20 Milyar tersebut dapat dialihkan ke tempat yang lebih wajar seperti dipakai untuk membangun rumah dan memberi bantuan modal usaha bagi warga-warga korban bencana merapi dan Lumpur Sidoarjo. Mungkin dengan mengalihkan dana Rp. 20 Milyar tersebut dapat terlihat lebih bijak dibandingkan dengan membangun gedung rapat baru. Mungkin budaya konsumtif itu perlu di hilangkan demi kemajuan bangsa. Hasil survey di tahun 2011 lalu menunjukkan sebanyak 93 persen responden dari total 564 orang menyatakan tidak terwakili oleh anggota DPR. Sementara sisanya, tujuh persen, mengaku terwakili.Kinerja mereka dinilai kurang itu dikarenakan karena minimnya hasil yang diperoleh dari setiap keputusan-keputusan yang mereka buat, Seperti rencana tentang UU tentang Jaminan Kesehatan Masyarakat yang tidak kunjung tuntas, tetapi mungkin banyak anggota dewan yang berfikir dari pada menyelesaikan UU yang rumit itu mungkin lebih asik jika pelesiran keluar negri. Sepertinya perlu dilakukan sistem yang lebih ketat dalam pemilihan anggota dewan kita, selain pemilu sepertinya perlu dilakukan uji kelayakan yang lebih ketat, agar mendapatkan anggota yang benar-benar mengabdikan diri sebagai wakil rakyat bukan wakil “abal-abal”. Jika dibandingkan dengan kinerja parlemen negara lain mungkin negara kita sangat tertinggal jika dibandingkan, memang tidak dapat dipungkiri fasilitas mereka juga sangat menunjang, selain itu mereka juga memilikii faktor yang sangat penting yaitu memiliki “fighting spirit” yang sangat tinggi untuk memajukan bangsanya, sayangnya “fighting spirit” ini sudah mulai kurang dinegara tercinta kita ini. Sikap egois adalah faktor penghalang dari munculnya “fighting spirit” tersebut, seandainya sikap semangat juang itu sudah dimiliki sejak dini mungkin tidak ada lagi anggota dewan yang mangkir dari sidang atau tidur saat sidang. Kita dapat belajar dari Jepang mereka sangat menjungjung semangat juang tersebut karena mereka hanya berpikir bahwa hal terpenting menuju sukses adalah semangat. Kita bisa melihat bagaimana negara yang pernah hancur dibandingkan Indonesia dulu, sekarang dapat tumbuh pesat dari segi ekonomi, kesehatan, dan Politik mereka. Sepertinya introspeksi adalah hal yang paling pantas dilakukan untuk mengevaluasi diri. Karena jika kinerja anggota dewan kita tetap stagnan di tahun 2012 ini, hanya ada 2 kemungkinan yang terjadi keadaan negara kita akan tetap atau bahkan bisa tertinggal dari negara-negara ASEAN lainnya. Hanya dikarenakan penggunaan dana yang kurang bijak dapat membuat negara kita terpuruk dibandingkan negara-negara lain, adakah orang yang mau hal itu terjadi? Jelaslah tidak ada yang mau, ayo para generasi muda Indonesia tanamkanlah semangat kebangsaan untuk memperbaiki sebelum terlambat, ayo Maju bersama demi Indonesia.

CONTACT:


ONLY Whatsapp: 087816678146
Line: AntariksaBabibank
YM: remis123@ymail.com
HP: 087816678146 [Recommended Fast Response]
 BBM: 79A1BA11[Recommended Fast Response]
Id Kaskus: riksasmp1
 IG: @Antariksariksa
Twitter: @Antariksariksa 

0 comments:

Post a Comment