§ Studi Kepemimpinan Islam
Pengertian Kepemimpinan
§
Kepemimpinan berasal dari kata
pemimpin mendapat awalan ke dan akhiran an yang
menunjukkan sifat yang dimiliki pemimpin itu.
§
Banyak definisi yang dikemukakan oleh
para pakar menurut sudut pandang
masing-masing, di antaranya adalah:
•
Hadipoerwono, Kepemimpinan adalah kemampuan seseoarang dalam mengkoordinasikan dan menjalin hubungan antara sesama manusia
sehingga mendorong orang lain untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan hasil
yang maksimal (Tata Personalia, Bandung, Jembatan, 1982:40).
•
KOONTZ & O’DONNEL,Proses
mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sunguh-sungguh
untuk meraih tujuan kelompok. (dikutip oleh Imam Moedjiono, UII Press,2002).
§
Georger R. Terry, Kegiatan
mempengaruhi orang-orang untuk bersedia berusaha mencapai tujuan bersama (Aunur
Rohim Faqih, hlm. 2).
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandangan yang dilihat oleh para ahli tersebut adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Definisi yang lain, misalnya menurut Fiedler, kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan.
Dari empat difinisi tersebut ada beberapa unsur yang mendasari perumusan definisi tersebut, yakni:
1. Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan)
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandangan yang dilihat oleh para ahli tersebut adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Definisi yang lain, misalnya menurut Fiedler, kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan.
Dari empat difinisi tersebut ada beberapa unsur yang mendasari perumusan definisi tersebut, yakni:
1. Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan)
§
LANJUTAN
§
2. Kemampuan mengarahkan
atau memotivasi tingkah laku orang
lain atau kelompok.
3. Adanya unsur kerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sifat Dasar Kepemimpinan:
1. Kecakapan memahami individu, artinya mengetahui bahwa setiap manusia mempunyai daya motivasi yang berbeda pada berbagai saat dan keaadaan yang berlainan.
2. Kemampuan menggugah semangat dan memberi inspirasi.
3. Kemampuan melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat mengembangkan iklim yang mampu memenuhi dan sekaligus menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi.
3. Adanya unsur kerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sifat Dasar Kepemimpinan:
1. Kecakapan memahami individu, artinya mengetahui bahwa setiap manusia mempunyai daya motivasi yang berbeda pada berbagai saat dan keaadaan yang berlainan.
2. Kemampuan menggugah semangat dan memberi inspirasi.
3. Kemampuan melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat mengembangkan iklim yang mampu memenuhi dan sekaligus menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi.
§
LANJUTAN
§ KEPEMIMPINAN ISLAM
§
Istilah-istilah
kepemimpinan dalam Islam:
§
Khalifah: dari khalafa, di belkang, mengganti
khalifah, Al-Baqarah ayat 30, yang artinya: “Ingatlah ketika Tuhan-Mu
berfirman kepada para malaikat, “Aku akan menciptakan khalifah di bumi”.
§
Imamah,
meneladani dan memimpin. Dari kata ii kemudian muncul kata imam, yang
berarti pemimpin atau orang yang
memimpin. Dengan demikian, seorang imam harus mampu menjadi teladan bagi
anggota-anggotanya, misalnya dalam hadis “arb’atun yudhilluhumu Allah….
Imamun ‘Adilun”.
§
Ulul
Amri, pemimpin, artinya orang yang punya urusan dan mengurus, An-Nisa ayat 59:
… waulil amri minkum
§ LANJUTAN
§
Wali, berarti memerintah, menguasai menyayangi,
menolong. Hal ini memberikan isyarat bahwa seorang wali (pemimpin) disamping
harus mempunyai kekuasaan dan mampu
mengurus , dia juga harus mempunyai sifat kasih sayang (berjiwa penolong). Baca
QS al-Maidah ayat 55= yang artinya “Sesungguhnya Wali (penolong) kalian hanyalah Allah, Rasul-Nya
dan orang-orang yg beriman…”.
§ Rai’in, (penggembala). Hal ini memberi isyarat bahwa seorang pemimpin
(raa’in) harus mempunyai daya menggembalakan, mampu memelihara kelangsungan
organisasi yg dipimpinnya. HR. al-Bukhari, yang artinya “Setiapkali adalah
raa’in (penggembala) dan setiap kalian akan dimintai pertnggung
jawabannya”.
§
Kepemimpinan
Islam= Kegiatan menuntun, membimbing,
memandu dan menunjukkan jalan yang diridlai Allah.
§ PENDEKATAN KEPEMIMPINAN ISLM
§ Pendekatan normatif= Pendekatan berdasarkan Al-Qur’an dan al-Hadis yang mengandung 4 prinsip
pokok dalam kepemimpinan yakni= tanggung jawab dalam organisasi, prinsipa etika
tauhid, prinsip keadilan, dan prinsip kesederhanaan.
§ Pendekatan historis= Al-Qur’an sangat kaya akan kisah-kisah umaat masa lalu sebagai pelajaran umat masa
kini, dan yang akan datang.
§ Pendekatan teoretis= bahwa Islam adalah idiologi terbuka, hal ini
berarti bahwa walaupun dasar-dasar
kepemimpinan sudah diatur dalam Islam secara sempurna, akan tetapi Islam tidak
menutup kesempatan untuk mengkomunikasikan ide-ide dan konsep pemikiran dari
luar Islam, selama konsep pemikiran tersebut tidak bertentangan dengan
al-Qur’an dan al-Hadis dan membawa maslahat bagi masyarakat banyak.
§ DASAR-DASAR KONSEPTUAL KEPEMIMPINAN ISLAM
§ Prinsip Tauhid=
Islam mengajak ke arah kesatuan akidah di atas dasar yang dapat
diterima oleh berbagai umat, yakni
tauhid, antara lain dapat dilihat dalam
QS Ali Imran:64 yang artinya
“Katakanlah Muhammad, “Wahai Ahli Kitab!
Marilah kita menuju kepada satu kalimat
(pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak
mempersekutukan-Nya dg sesuatu pun….
§ Prinsip syura, sebagaimna dapat dilihat dala QS
Asy-Syura’ ayat 38 yang artinya “… sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah di antara mereka, …
§ Prinsip keadilan= QS an-Nahl ayat 90 Inna Allah
ya’muru bi al-’Adl
§ Prinsip persamaan= al-musawa) QS. Al-Hujurat
ayat 13
§ Prinsip kemajemukan (al-Ta’addudiyah) QS ar-Rum
ayat 22 “wamin ayaatihi khalqu assamawati wal al-ardi wakhtilafu alsinatikum wal alwanikum” ….
Prbedaan bahasa dan kulitmu”..
§ Prinsip kemerdekaaan (al-Hurriyah), QS Iqra’ = bebas berbicara an berbuat, bebas
dari kekurangan dan beragana
§ URGENSI KEPEMIMPINAN
§ Urgensi kepemimpinan dalam Islam dapat dipahami dari hadis Nabi
Muhammad SAW. “Idza kharaja tsalatsun fi safarin falyuammiru ahadahum” (Apabila keluar tiga orang dalam suatu
perjalanan, hendaklah salah seorang mereka itu dijadikan pemimpin).
§ Ibn Taimiyah mengomentari hadis tersebut bahwa “Rasulullah saw. Mewajibkan mengangkat
seorang pemimpin meskipun dalam kelompok yang kecil yang bersifat sementara
dalam perjalanan.
§ Lebih lanjut Ibn Taimiyah berkata “ Allah
mewajibkan amr ma’ruf nahi munkar” hal-hal
tsb tidak dapat terealisir melainkan dengan kekuatan dan pimpinan.
§
TABIAT
KEPEMIMPINAN
§TEORI KELAHIRAN PEMIMPIN
§TEORI
HERIDITAS (keturunan): Pemimpin
muncul dari orang-orang terkemuka.Ciri-cirinya sifat yang dominant adalah
kurang demokratis dan kharismatik.Dalam perspektif Islam teori ini sangat diterministik
shg menganggap lingkungan keluarga dan social tidak berpengaruh padahal ada
hadis Nabi saw yang menjelaskan ttg hal tsb: Kullu mauludin yuladu ‘ala
alfithrati faabawahu yuhawwidaanihi aw yunashshiraanihi aw yumajjisaanihi.
§TEORI
ENVIRONMENTAL (lingkungan).Pemimpin
muncul krn Faktor lingkungan. Teori ini kebalikan dari teori pertama yang
kurang memperhitungkan factor keturunan untuk menjadi seorang pemimpin.
Ciri-cirinya demokratis dan kepiawian. Dalam perspektif Islam faktor keturunan
juga cukup signifikan utk melahirkan seorang pemimpin oleh karenanya Nabi
menganjurkan utk mencari pasangan hidup dari bibit atau keturunan yang baik.
§TEORI
KONVERGENSI (Campuran antar
keduanya). Menganggap kedua-duanya signifikan. Model ini lebih banyak diterima
masyarakat modern, khususnya negara2 demokratis.
§
§
TIPE
DAN GAYA KEPEMIMPINAN
§
Tipe
otokratis: memperlakukan organisasi
yg dipimpinnya sbg milik pribadi. Tipe kepemimpinan ini biasanya menggunakan
gaya inspektif dan investigatif. Kelemahannya antara lain: para bawahan
merasakan tekanan psikis dan tekanan pengembangan karier, bawahan takut utk
bersalah, produktivitas kerja adakalanya sengaja diturunkan.
§
Tipe
paternalistik: Pemimpin cenderung
menganggap yg dipimpin tdk dewasa. (lebih menonjolkan figur, kalau figurnya
wafat organisasi mjd stagnan, mundur atau runtuh. Gaya kepemimpinan tipe ini
biasanya: edukatif, naratif, motivatif, gaya persuasive, inovativ dan gaya
represif. Gaya ini bisa positif kalau pribadinya baik yaitu bertindak sbg ayah
yg bijaksana, ttp menjadi negative apabila pribadi ayah tdk ditunjang hal-hal
positif dan visioner.
§
Tipe
Militeristik: Tdk hrs dlm organisasi
militer ttp gaya kepemimpinannya spt militer yakni perintah pemimpin harus
ditaati scr mutlak (garis komando). Gaya kepemimpinannya: instruktif,
investigative, dg dmik, hal2 yg bersifat
inisiatif, inovatif, dan kreatif produktif kurang mendapat saluran.
§
lanjutan
§
Demokratis: Pemimpin berusaha menyinkronkan antara
kepentingan dan tujuan organisasi dg kepentingan dan tujuan yg dipimpinnya.
Gaya kepemimpinan tipe ini adalah inspektif, inovatif, persusif atau bahkan
gaya partisipatif. Oleh karenanya tipe ini kerjasama dalam organisasi merupak
swt keniscayaan.
§ Tipe kharismatik: Pemimpin mempunyai daya pikat yg sangat
besar/sangat berpengaruh thd pengikutnya. Tipe ini cenderung menonjolkan
figure, banyak pengikutnya dan fanatic, mengkultuskan sang pemimpin. Gaya
kepemimpinan tipe ini adalah motivatif, edukatif, dan partsipatif. (Referensi:
Drs. H. Muhadi Zainuddin Lc. Studi Kepemimpinan Islam,Drs. Sukrana, Kepemimpinan
dalam Administrasi, dan Imam Moedjiono,
Kepemimpinan dan Keorganisasian).
§ SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN
§
Ordway
Tead mengemukakan 10 sifat-sifat pemimpin sebagaimana dikutip oleh Kartini
Kartono:
Energi
jasmaniah dan mental (physical and nervous energi)
Kesadaran
akan tujuan dan arah (A sense of purpose and direction)
Antusiasme
(enthusiasm; semangat/optimisme, kegairahan, kegembiraan yang besar)
Keramahan
dan kecintaan (friendliness and effection)
Integritas
(integrity, keutuhan, kejujuran, ketulusan hati)
Penguasaan
teknis (technical mastery)
Ketegasan
dalam mengambil keputusan (decisiveness)
Kecerdasan
(intelligence)
Keterampilan
mengajar (teaching skill)
Kepercayaan
(faith) (Kartini Kartono: Pemimpin dan Kepemimpinan, hlm. 44-47)
§ LANJUTAN
§
George
R. Terry juga menuliskan 10 sifat pemimpin yang unggul sebagaimana dikutip oleh
Kartini Kartono:
Kekuatan
Stabilitas
emosi
Pengetahuan
tentang relasi insani
Kejujuran
Obyektif
Dorongan
pribadi
Keterampilan
berkomunikasi
Kemampuan
mengajar
Keterampilan
social
Kecakapan
teknis dan kecakapan manajerial (Kartini Kartono: Pemimpin dan Kepemimpinan,
hlm. 49-50)
§ ETIKA PROFESI PEMIMPIN
§
Standar
aturan prilaku dan moral yang mengikat profesi tertentu (kepemimpinan).
§
Fungsi
kode etik: pengendalian atau pengawasan organisasi
§
Adapun
prinsip-prinsip etika berorganisasi adalah :
§
1.
Menjaga perasaan orang lain,
§
2.
Memecahkan masalah dengan rendah hati,
§
3.
Menghindari pemaksaan kehendak tetapi menghargai pendapat orang lain,
§
4.
Mengutamakan proses dialogis dalam memecahkan masalah,
§
5.
Menanggapi suatu masalah dengan cepat, dan sesuai dengan keahlian (competence),
§
6.
Menyadari kesalahan dan berusaha untuk memperbaiki (improving value),
§
7.
Mengedepankan sikap jujur, disiplin, dan dapat dipercaya.
§
§
§ LANJUTAN
§ Upaya menerapkan prinsip-prinsip etika dalam
kepemimpinan bukanlah suatu hal yang mudah. Untuk kebutuhan itu diperlukan
suatu kesamaan persepsi untuk apa organisasi dijalankan. Dalam arti diperlukan
suatu komitmen para pelaku organisasi menyamakan langkah tindak untuk
mewujudkan tujuan organisasi.
§
Satu
hal lain yang juga penting adalah pemberlakuan sanksi yang dapat dijadikan
sebagai dasar bagi proses pembelajaran atas kesalahan yang diperbuat pelaku
organisasi. Sanksi dapat diberlakukan tanpa harus adanya diskriminasi. Oleh
karena itu setiap organisasi hendaknya mempunyai ”kode etik organisasi” yang
berfungsi sebagai alat pengendalian atau pengawasan organisasi.
§
Kode
etik organisasi dan perencanaan strategis (renstra) organisasi dapat dijadikan
sebagai pedoman oleh majelis pertimbangan organisasi mengawasi jalannya roda
organisasi.
§
Kode
etik organisasi disusun berdasarkan pertimbangan beberapa faktor :
§
1.
Peraturan dan ketentuan yang disepakati,
§
2.
Sinergitas,
§
3.
Persaingan yang sehat, competition is matter of spirit, not strength
§
4.
Tanggung jawab atau integritas,
§
5.
Hubungan kerja
§
6.
Aspirasi.
§
§
REALITAS
KEPEMIMPINAN ISLAM (KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW.
§
KEPEMIMPINAN
KHULAFA’ AL-RASYIDIN
§ KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD DI MAKKAH
•
Periode Makkah
ü Lahir di Makkah 12 Rabiul Awwal 571 M.
ü Keturunan Suku Quraisy yang dikenal dengan pemimpin besar dan terhormat di
Jazirah Arab.
ü Dilamar Khodijah karena keluhuran akhlaknya.
ü Dipercaya menyelesaikan konflik Hajar
Aswad karena dikenal sebagai al-Amin (dapat dipercaya). Menyelesaikan
konflik tersebut dengan cerdas.
§ LANJUTAN
ü Jiwa kepemimpinannya didapat dari Kakeknya (Abdul Muthalib). Kemudian
Pamannya (Abu Thalib) melalui “menggembala kambing dan berdagang”.
ü Karekter kepemimpinannya merupakan gabungan dari teori heriditas (turunan
Suku Quraisy) yang ditempa dengan pengalaman dalam lingkungannya (teori
environmental).
ü Dakwah dilakukan bertahap, dengan strategi yang tepat dan akhlak karimah.
ü Salah satu strategi dakwahnya diawali dengan rekruitmen orang-orang kunci,
yaitu Abu Bakar (Bangsawan), Utsman (Pengusaha), Khadijah (Wanita/Saudagar),
Ali (Pemuda/Cendekiawan)
§ KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD DI MADINAH
ü Periode kepemimpinan formal.
ü Nabi tidak hanya menjadi pemimpin spiritual, namun juga pemimpin formal.
ü Meletakkan dasar masyarakat Islami:
•
Mendirikan Masjid Nabawi yang
multi-purpose.
•
Mempersaudarakan kaum muslimin
(muhajirin-anshar).
•
Membuat Piagam Madinah:
Persatuan, kebebasan beragama, dll (47 Pasal).
§ LANJUTAN
ü Dalam kaitannya dengan hubungan antar umat beragama, ada dua hal yang
dituangkan dalam Piagam Madinah:
•
Meskipun terdiri atas banyak
suku, semua umat Islam merupakan saudara.
•
Hubungan antara umat Islam dengan
umat selainnya didasarkan pada prinsip-prinsip bertetangga yang baik, saling
membantu dalam menghadapi musuh bersama, membela mereka yang teraniaya, saling
menasehati, dan menghormati kebebasan beragama.
ü Melakukan konsolidasi secara berkelanjutan, misalnya melalui Bai’at ‘Aqobah
I dan II, dan menunjuk pemukanya untuk bertanggung jawab terhadap kaumnya.
§ LANJUTAN
ü Bai’at ‘Aqobah I (11 Hijriyah), berisi:
•
Tidak menyekutukan Allah dengan
apapun juga, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anakmu, tidak
akan berdusta untuk menutup-nutupi apa yang di depan atau dibelakangmu, dan
tidak akan membantah perintahku dalam hal kebaikan.
•
Jika kamu memenuhi janji, maka
pahalanya terserah kepada Allah. Jika kamu melanggar janji itu, lalu dihukum di
dunia, maka hukuman itu merupakan kafarat baginya. Jika kamu melanggar
sesuatu dari janji itu, kemudian Allah menutupinya, maka urusannya terserah
kepada Allah. Bila mengehendaki Allah akan menyiksanya, atau memberi ampunan
menurut kehendak-Nya.
§ LANJUTAN
ü Bai’at ‘Aqobah II (13 Hijriyah), berisi:
•
Mendengar dan taat tatkala
semangat maupun malas
•
Menafkahkan harta tatkala sulit
maupun mudah
•
Menyuruh kepada yg ma’ruf dan
mencegah dari yg munkar
•
Tegak berdiri karena Allah dan
tidak merisaukan celaan orang yang suka mencela karena Allah
•
Hendaklah kalian menolongku jika
aku datang kepada kalian, melindungiku sebagaimana kalian melindungi diri,
istri dan anak-anak kalian, dan bagi kalian adalah surga.
§
KEPEMIMPNAN
KHULAFA’ AL-RASYIDIN (632-661 M)
§
PEMERINTAHAN MEREKA
DIANGGAP SEBAGAI PEDOMAN DALAM PERILAKU POLITIK DAN ADMINISTRASI
§
PEMERINTAHAN YANG
TIDAK MELEMBAGA MENJADI SEBUAH DINASTI
§
HIDUP DAN KARYA
MEREKA MENJADI SUMBER INSPIRASI
§
SELAMA 30 TAHUN
MASA PEMERINTAHAN MEREKA, ISLAM MENYEBAR KE EMPAT PENJURU DUNIA
§
KHALIFAH ABU BAKAR
ASH-SHIDDIQ (632-634 M)
ü Khalifah pengganti Rasulullah Muhammad SAW
لستُ خليفة الله ولكنّي خليفة رسول الله صلّى الله عليه وسلّم
“Saya bukan pengganti Allah, akan tetapi pengganti Rasulullah Saw”
ü Mengumpulkan al-Qur’an
ü Kebesaran jiwanya tampak dari pidatonya saat dilantik menjadi khalifah
§ LANJUTAN
ü Poin Pidato Abu Bakar”:
q “Wahai manusia, aku telah diserahi kekuasaan untuk mengurus kalian, padahal
aku bukanlah orang terbaik dari kalian.” à TAWADHU’
q “Untuk itu, jika aku melakukan kebaikan, maka bantulah aku, jika aku
berbuat salah, maka ingatkanlah aku.” à TERBUKA AKAN KRITIK
q “Orang lemah di antara kalian adalah orang kuat di sisiku hingga aku
berikan haknya insya Allah, dan orang kuat di antara kalian adalah orang lemah
di sisiku hingga aku mengambil haknya darinya insya Allah.” à PEDULI KEPADA KAUM LEMAH
q “Taatlah kalian kepadaku selama aku masih taat kepada Allah dan RasulNya.
Jika aku bermaksiat kepada Allah dan RasulNya, maka bagi kalian tidak ada
ketaatan kepadaku” à TUNDUK PADA ALLAH DAN ROSULULLAH
§ LANJUTAN
Nilai Kepemimpinan
Abu Bakar:
Bijaksana
Tawadhu’
Demokratis
Terbuka akan Kritik
Peduli kepada kesejahteraan rakyat
Nilai Kepemimpinan
Abu Bakar:
Bijaksana
Tawadhu’
Demokratis
Terbuka akan Kritik
Peduli kepada kesejahteraan rakyat
§ KHALIHAH UMAR BIN KHATTAN (634-644 M)
ü Umar dikenal sebagai “al-faruq” karena ketegasannya dalam memimpi
ü Menciptakan Penanggalan Hijriyah
ü Umar tidak akan makan daging dan minyak samin sebelum kaum muslimin
memakannya
ü Jika ada anak kambing mati di tepi sungai Eufrat, maka Umar adalah orang
yang paling sedih
ü Kisah Ibu Vs Anak (susu)
§ LANJUTAN
Nilai Kepemimpinan
Umar bin al-Khattab:
Tegas
Menolak Fasilitas Negara
Sederhana Gaya Hidup
Positive Thinking
Administrator Ulung
Mengutamakan kepentingan rakyat
Terbuka terhadap masukan
§ KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN (644-656 M)
ü
Memasukan hadiah mutiara ke
Baitul Mal
ü
Pembangunan bendungan
ü
Pengaturan Irigasi
ü Pembukuan Mushaf al-Qur’an
ü Permasalahan sedemikian kompleks
ü Dianggap nepotis karena pada masa kepemimpinannya banyak dipegang oleh
keluarganya. Padahal utsman hanya mempertahankan jabatan pejabat yg diangkat
oleh khalifah sebelumnya
ü Demonstrasi dan pemberontakan tidak dapat dikendalikan, hingga Utsman
terbunuh
Nilai Kepemimpinan
Utsman bin Affan:
Jujur
Berhati lembut
Dermawan
§ KHALIFAH ALI BIN ABI THALIB (656-661 M)
ü Penggagas Tata Bahasa Arab (Ilmu Nahwu)
ü Restrukturisasi administrasi
ü Mencopot gubernur dan pejabat yg diangkat khalifah sebelumnya
ü Mengembalikan tanah Negara yang
dibagi-bagikan Utsman bin Affan kepada
keluarganya, seperti hibah dan pemberian yang tidak diketahui alasannya secara
jelas
ü Memfungsikan kembali baitul maal
§ LANJUTAN
ü Disibukkan dg kasus terbunuhnya utsman ibn affan. Abdullah ibn saba sang
provokator
ü Thalhah, Zubair dan Aisyah menguasai Makkah hingga Bashrah. Thalhah dan
Zubair gugur. Aisyah dipulangkan ke Makkah à Perang Jamal
ü Persaingan & pembangkangan dari Mu’awiyah ibn Abi sufyan à Perang Siffin
ü Tahkim (Perdamaian): Abu Musa al-Asy’ary vs Amr ibn ‘Ash. Ali harus
melepaskan klaim sebagai khalifah, selanjutnya diadakan pemilihan baru
ü Sekitar 2000 pengikut Ali kecewa dan menyempal (KHAWARIJ)
ü Khawarij memberontak dan menciptakan huru-hara, berakhir dengan terbunuhnya
Ali
§ LANJUTAN
Nilai Kepemimpinan
Ali bin Abi Thalib:
Cerdas
Pemberani
Manajer yang baik
Perkataan Ali :
“Sesuatu yang benar tetapi tidak dimanaj dengan baik, akan dikalahkan
oleh suatu kebathilan yang dimanaj dengan baik.”
CONTACT:
ONLY Whatsapp: 087816678146
ONLY Whatsapp: 087816678146
Line: AntariksaBabibank
YM: remis123@ymail.com
HP: 087816678146 [Recommended Fast Response]
BBM: 79A1BA11[Recommended Fast Response]
Website: www.chinofashionjogja.com
Id Kaskus: riksasmp1
IG: @Antariksariksa
Twitter: @Antariksariksa Testimonial=CENDOL
0 comments:
Post a Comment